Bangkalan 21 April 2025. Suasana semangat dan ceria mewarnai kegiatan pembelajaran Bahasa Madura di SD Muhammadiyah 1 Bangkalan, khususnya di kelas 1. Dalam projek mini yang digagas oleh Ibu Ananda Rifna Humairoh selaku guru pengampu Bahasa Madura. Siswa-siswi diajak untuk lebih dekat dengan budaya lokal melalui tugas menyanyi dan menari dalam Bahasa Madura.
Dengan tujuan menumbuhkan rasa cinta terhadap budaya daerah, para siswa menampilkan kreativitas mereka melalui lagu-lagu dan tarian khas Madura. Tak hanya siswa yang antusias, dukungan pun datang dari para wali murid, salah satunya Ibu Irma Damayanti, S.P., selaku Ketua Paguyuban Kelas 1C.
“Saya sangat setuju dengan tugas menari dan menyanyi dalam
Bahasa Madura karena ini merupakan bentuk melestarikan dan menjaga kebudayaan
daerah Madura,” ungkap Ibu Irma dalam wawancara. “Tugas ini juga menumbuhkan
rasa cinta dan bangga siswa terhadap kesenian dan budaya Madura.”
Lebih lanjut, Ibu Irma turut terlibat aktif dalam proses
pendampingan putrinya. Ia mengedit musik dengan menambahkan elemen khas seperti
seronen, mencari gerakan tari yang sesuai dengan usia anak-anak, memilih
kostum yang tepat, hingga menentukan lokasi pengambilan video.
“Kami hanya punya waktu latihan satu hari, jadi semuanya
harus dipersiapkan secara efisien tapi tetap menyenangkan,” tambahnya.
Ibu Irma juga menekankan pentingnya keterlibatan orangtua
dalam mengenalkan budaya kepada anak-anak. “Kalau kita sebagai orangtua kurang
mengenalkan tentang budaya dan kesenian Madura, anak-anak sebagai generasi
penerus bisa menjadi apatis terhadap budaya daerah. Lama-kelamaan, budaya itu
bisa mengalami kemunduran bahkan kepunahan.”
Ia berharap kegiatan serupa dapat terus diberikan di masa
mendatang sebagai bentuk kontribusi orangtua dalam pelestarian budaya,
sekaligus menjalin komunikasi dan kerja sama yang positif antara sekolah dan
wali murid.
Melalui projek mini ini, SD Muhammadiyah 1 Bangkalan tidak
hanya membekali siswanya dengan pengetahuan akademik, namun juga mengasah
kepekaan budaya sejak dini, sebuah langkah kecil yang membawa dampak besar bagi
masa depan kearifan lokal Madura.
Penulis: Sofi Koesminarsih