Bangkalan, 25 Oktober 2024 – SD Muhammadiyah 1 Bangkalan kembali menyelenggarakan Ujian Tahfidz Al-Qur'an yang diikuti oleh 75 siswa dari kelas 1 hingga kelas 6. Kegiatan yang bertempat di Aula SD Muhammadiyah 1 Bangkalan ini dilaksanakan selama dua hari, yaitu pada Jumat dan Sabtu, tanggal 25 dan 26 Oktober 2024.
Acara ini dibuka pada pukul 07.30 oleh Kaur Ismuba, Ibu Qonitatun, S.Pd.I, M.Pd, yang menyampaikan harapannya agar para siswa dapat menunjukkan hafalan terbaiknya sebagai bagian dari pendidikan karakter Islami yang ditanamkan sejak dini di SD Muhammadiyah 1 Bangkalan. Sementara itu, Ibu Soraya Naser, selaku Koordinator Ummi SD Muhammadiyah 1 Bangkalan, membacakan susunan acara ujian tahfidz beserta peraturan yang perlu dipatuhi oleh seluruh peserta.
Kegiatan ini terdiri dari dua tahap. Pada Jumat, 25 Oktober 2024, siswa menjalani tahap pertama ujian yang meliputi pembacaan surat An-Nas hingga An-Naba untuk siswa yang menghafal juz 30, dan surat Al-Mulk hingga Al-Mursalat bagi yang menghafal juz 29. Siswa yang berhasil memenuhi standar hafalan akan melanjutkan ke tahap kedua pada hari Sabtu.
Pada Sabtu, 26 Oktober 2024, siswa yang lolos tahap pertama akan mengikuti tahap kedua dengan tantangan menyambung ayat. Metode ujian ini diharapkan dapat menguji ketepatan hafalan dan pemahaman mereka dalam menghafal Al-Qur’an.
Penguji dalam kegiatan ini terdiri dari tim yang kompeten di bidang tahfidz Al-Qur’an, termasuk Ibu Qonitatun, S.Pd.I, M.Pd, Ibu Soraya Naser, Ibu Nurul Komariyah, dan beberapa tokoh lainnya, yang siap memberikan penilaian berdasarkan kualitas hafalan siswa.
Rincian peserta ujian tahfidz tahun ini mencakup 2 siswa dari kelas 1, 1 siswa dari kelas 2, 3 siswa dari kelas 3, 4 siswa dari kelas 4, 4 siswa dari kelas 5, dan mayoritas berasal dari kelas 6 sebanyak 61 siswa. Setiap siswa yang mengikuti ujian diharapkan memiliki kesiapan dan motivasi tinggi untuk menyelesaikan hafalan mereka dengan baik.
Dengan terselenggaranya ujian tahfidz ini, SD Muhammadiyah 1 Bangkalan terus berkomitmen mendidik generasi muda yang tidak hanya cerdas secara akademis, tetapi juga memiliki kecintaan yang mendalam terhadap Al-Qur'an. Kegiatan ini menjadi bukti nyata dalam memupuk nilai-nilai religius sejak dini, sebagai upaya melahirkan generasi Qurani yang mampu membawa perubahan positif bagi masyarakat.
Penulis : Sofi Koesminarsih